Jumat, 30 Desember 2011

sexs bebas pada remaja

Seks pada remaja dapat di artikan dengan tingkah laku remaja yang didorong oleh hasrat seks kepada lawan jenis ataupun dengan sesama jenis. Contoh dari tingkah laku tersebut adalah seperti perasaan terarik, berkencan, bercumbu, bahkan bersenggama…Sasaran dari perlaku seksualnya dapat berupa khayalan, orang, ataupun menggunakan benda. Dalam hal ini evi tidak membahas tentang perilaku seksnya tetapi lebih condong pada faktor yang menyebabkan perilaku seks yang menyimpang pada kalangan remaja dewasa ini. Melihat perkembangan teknologi jaman sekarang ini, yaitu dengan mudahnya mengakses situs-situs “porno” menjadikan perkembangan seks pada remaja berkembang lebih dini.

Tak dapat di pungkiri bahwa Perkembangan seks remaja yang tidak terkontrol menjadikan seks bebas menjadi semakin meningkat. Maraknya seks bebas dikalangan remaja dapat dikarenakan beberapa faktor yaitu :

Media : Seperti yang telah dipaparkan diatas bahwa media sangat berpengaruh terhadap perkembangan seks remaja. Dengan mudahnya para remaja memperoleh hal-hal yang berbau seks dewasa melalui internet, vcd, ataupun majalah. Oleh karena itu, control orang tua sangat diperlukan dalam mendampingi perkembangan remaja.
Faktor Lingkungan : Lingkungan mempunyai andil besar terhadap penyimpangan seks di kalangan remaja. Dengan melihat realita zaman sekarang dimana pergaulan yang bebas antara pria dan wanita di kalangan masyarakat, menjadikan hal yang lumrah apabila ada seorang pria dan wanita bergumul tanpa ada suatu ikatan apapun.
Kurangnya pendidikan seks dikalangan remaja : Ketika remaja beranjak remaja seharusnya dibekali pendidikan tentang seks secara benar. Namun para orang tua maupun guru sekolah terkadang masih menganggap tabu masalah pendidikan seks, sehingga informasi yang diberikan kurang akurat. Ini menimbulkan rasa ingin tahu pada diri remaja sehingga remaja mencari tahu tentang seks diluar tanpa ada dampingan dari orang tua.
Meningkatnya libido seksualitas : Perubahan hormonal yang menjadikan hasrat seksual remaja itu meningkat, ini membutuhkan penyaluran dalam bentuk seksual tertentu. Oleh karena itu, remaja membutuhkan pendampingan maupun pengetahuan tentang seks sedini mungkin agar remaja tidak menyalurkannya pada tempat yang salah.
Faktor ekonomi : Kehidupan zaman sekarang ini menjadikan para remaja ingin selalu up to date pada perkembangan fashion, elektronik, maupun hiburan. Sehingga para remaja yang tidak bisa menjangkaunnya dikarenakan dana yang minim kemudian bertindak bodoh dengan menjadikan dirinya sebagai ^…maaf…^ “wanita tuna susila”.
Broken Home : Penyebab dari penyimpangan seksual remaja juga dikarenakan oleh keluarga yang broken home. Masa remaja adalah masa dimana terjadinya perubahan baik fisik maupun psikisnya, oleh karena itu peran orang tua sangat penting untuk mendampingi perkembangan remaja tersebut. Jika anak tidak memperoleh perhatian dari orang tuannya maka anak akan mencarinya diluar dan dimungkinkan juga pad tempat yang salah. Sehingga menjadikan anak salah dalam perilaku seksualnya.
Kurangnya pendidikan agama : Penanaman nilai-nilai agama pada diri remaja mutlak diperlukan sebagai penyeimbang ilmu-ilmu pengetahuan, selain diajarkan di sekolah-sekolah pendidikan agama juga menjadi tanggung jawab orang tua di rumah. Sebagai pondasi dasar orang tua hendaknya menjadi tauladan dengan melaksanakan ibadah secara tekun serta selalu mengingatkan remaja apabila melakukan kesalahan dengan cara yang halus. Kurangnya pendidikan agama berdampak pada remaja mudah terpengaruholeh lingkungan tempat remaja berada baik sekolah maupun masyrakat. Dengan pendidikan agama yang kuat remaja akan tetap bertahan di tengah-tengah pergaulan sehari-hari juga tetap teguh pendirian menghadapi perkembangan zaman yang semakin mengglobal.

bahaya narkoba bagi remaja

NARKOBA atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA, yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.

Masalah pencegahan penyalahgunaan NAPZA bukanlah menjadi tugas dari sekelompok orang saja, melainkan menjadi tugas kita bersama. Upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA yang dilakukan sejak dini sangatlah baik, tentunya dengan pengetahuan yang cukup tentang penanggulangan tersebut. Peran orang tua dalam keluarga dan juga peran pendidik di sekolah sangatlah besar bagi pencegahan penaggulangan terhadap NAPZA.

Narkotika menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

PENYEBABNYA SANGATLAH KOMPLEKS AKIBAT INTERAKSI BERBAGAI FAKTOR

1. Faktor individual

Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri-ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar menggunakan NAPZA, seperti kurang percaya diri, mudah kecewa, agresif, murung, pemalu, pendiam dan sebagainya.

2. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan kurang baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat, seperti komunikasi orang tua dan anak kurang baik, orang tua yang bercerai, kawin lagi, orang tua terlampau sibuk, acuh, orang tua otoriter dan sebagainya.

Faktor-faktor tersebut di atas memang tidak selalu membuat seseorang kelak menjadi penyalahguna NAPZA. Akan tetapi, makin banyak faktor-faktor di atas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahguna NAPZA.

GEJALA KLINIS PENYALAHGUNAAN NAPZA

1. Perubahan Fisik

Pada saat menggunakan NAPZA : jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif. Bila terjadi kelebihan dosis (Overdosis) : nafas sesak, denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, bahkan meninggal. Saat sedang ketagihan (Sakau) : mata merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa sakit seluruh tubuh, malas mandi, kejang, kesadaran menurun. Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan pada lengan.

2. Perubahan sikap dan perilaku

Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab. Pola tidur berubah, bergadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas atau tempat kerja. Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang tanpa ijin. Sering mengurung diri, berlama-lama di kamar mandi, menghidar bertemu dengan anggota keluarga yang lain.

Sering mendapat telpon dan didatangi orang yang tidak dikenal oleh anggota keluarga yang lain. Sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan, tapi tidak jelas penggunaannya, mengambil dan menjual barang berharga milik sendiri atau keluarga, mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisi. Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan, pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.

UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA

Upaya pencegahan meliputi 3 hal : mengenali remaja resiko tinggi penyalahgunaan NAPZA dan melakukan intervensi. Upaya ini terutama dilakukan untuk mengenali remaja yang mempunyai resiko tinggi untuk menyalahgunakan NAPZA, setelah itu melakukan intervensi terhadap mereka agar tidak menggunakan NAPZA. Upaya pencegahan ini dilakukan sejak anak berusia dini, agar faktor yang dapat menghabat proses tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan baik.

Komunikasi dua arah, bersikap terbuka dan jujur, mendengarkan dan menghormati pendapat anak. Memperkuat kehidupan beragama. Yang diutamakan bukan hanya ritual keagamaan, melainkan memperkuat nilai moral yang terkandung dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua memahami masalah penyalahgunaan NAPZA agar dapat berdiskusi dengan anak.***

Pergaulan Remaja yang Diatas Normal

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTIGaXsEVUuBBRXaJJQQeGSXuXUnyx_tsgIUFelSlGPnr3gsux_0rsg82HShzFsOAKcGaak7W1sA_IcSrcfLX5sVg9HVvq2v-GnYmvXqCZZF7f06HBvHzYwTGjXSw0dcq0WkoAC3ou-oav/s320/bb55.jpg ads




3Share


Masa remaja adalah masa yang paling berseri. Di masa remaja itu juga proses pencarian jati diri. Dan, disanalah para remaja banyak yang terjebak dalam pergaulan bebas. pergaulan bebas di kalangan remaja telah mencapai titik kekhawatiran yang cukup parah, terutama seks bebas.

Mereka begitu mudah memasuki tempat-tempat khusus orang dewasa, apalagi malam minggu. Pelakunya bukan hanya kalangan SMA, bahkan sudah merambat di kalangan SMP. Banyak kasus remaja putri yang hamil karena kecelakan padahal mereka tidak mengerti dan tidak tahu apa resiko yang akan dihadapinya,''Berikut ini adalah contoh dari pergaulan bebas




Sebagai orang tua harus lah pintar mendidik dan mengawasi perkembangan anak , yang sering terjadi pada masyakarak kita adalah kurangnya perhatian dan pendidikan terhadap anak , akibatnya anak akan bertindak di luar batas norma norma yang ada.

Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme dalam Remaja

Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah.

Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. (Menurut Edison A. Jamli dkk.Kewarganegaraan.2005)

Menurut pendapat Krsna (Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang.internet.public jurnal.september 2005). Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.

Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.

Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme

Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.

Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.

Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.



Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme

Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang

Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.

Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.

Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.

Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.

Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.





Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda

Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.

Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.

Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.

Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.

Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme?

Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.

Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme

Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme antara lain yaitu :

Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.

Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.

Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.

Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.

Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.

Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa.

Pancasila Dalam Ruang Lingkup Kehidupan Remaja Atau Generasi Muda

PANCASILA DALAM RUANG LINGKUP KEHIDUPAN REMAJA ATAU GENERASI MUDA
Yendi Agusta Prapanca

Abstract

Pada zaman sekarang banyak generasi muda yang meninggalkan norma-norma yang terkandung dalam pancasila. Dalam perkembangan zaman di era globalisasi ini kita harus bisa menyaring budaya-budaya asing yang dapat mempengaruhi norma-norma remaja Indonesia.Dengan pancasila seluruh budaya asing yang mempengaruhi cittra,dan budaya Indonesia dapat disaring dengan norma-norma yang terkandung dalam pncasila.Berikut sila-sila yang terkandung dalam pancasila yang menjadi dasar norma Indonesia.1. Ketuhanan yang maha esa2. Kemanusiaan yang adil dan beradap3. Persatuan Indonesia4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusawaratan perwakilan5. Keadilan social dalam seluruh rakyat IndonesiaItulah kelima dasar Negara yang ada di Indonesia, kelima sila tersebut sudah mewakili dari sumber hukum, ideologi, pandangan hidup, dsb. Tetapi sayangnya Indonesia belum bisa memanfaatkan pancasila dengan maksimal, sehingga rakyat Indonesia menjadi tidak teratur dalam menanggapi perkembangan zaman terutama budaya-budaya asing yang masuk di Negara Indonesia.Untuk itulah kita sebagai generasi muda dan penerus bagsa harus bisa mengendalikan diri sehingga apa yang kita lakukan tidak menyimpang dengan norma dan sila-sila yang terkandung dalam pancasila

dampak negatif bagi remaja

dampak negatif globalisasi bagi remaja
2011/12/31 1:46:37 AM. Hasil pencarian artikel tentang dampak negatif globalisasi bagi remaja. You can download full article about dampak negatif globalisasi bagi remaja.Page 0

Dampak negatif globalisasi bagi remaja Modernisasi dalam ilmu sosial merujuk pada sebuah bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan akan Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional

Penulis : RP Borrong. Istilah Globalisasi, pertama kali digunakan oleh Theodore Levitt tahun 1985 yang menunjuk pada politik-ekonomi, khususnya politik perdagangan Jawaban Terbaik: Dampak Positif a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap Dampak negatif globalisasi merupakan hal yang harus di pahami seiring dengan perkembangan globalisasi dewasa ini, hal ini sangat urgen mengingat

Dapatkan artikel terkait dampak negatif dan positif globalisasi bagi pelajar di RequestArtikel.com 0. Kumpulan artikel dengan topik dampak negatif dan positif Konten-konten tersebut tidaklah terlalu memberikan dampak negatif bagi orang konten ini justru seringkali menjadi tontonan yang ‘seru’ bagi anak remaja dan juga 10 Dampak Negatif Facebook Bagi Pelajar dan Remaja Dampak negatif facebook pada remaja, pelajar dan anak anak. Dampak negatif facebook semakin hari Dampak negatif facebook pada remaja, Anda dapat memberikan komentar tentang 10 Dampak Negatif Facebook Bagi Pelajar dan Remaja dengan menggunakan form dibawah ini . Dampak negatif globalisasi bagi remaja
Posts Related to Dampak negatif globalisasi bagi remaja

Yahoo! Answers - Apa aja dampak globalisasi bagi remaja?
Jawaban Terbaik: perubahan berdampak baik positif maupun negatif, termasuk globalisasi. Dampak positif globalisasi adanya ...

www.the-az.com
...

Dampak Negatif Era Globalisasi Bagi Remaja
Yahoo! Answers - Apa aja dampak globalisasi bagi remaja? Jawaban Terbaik: perubahan berdampak baik positif maupun negatif, termasuk globalisasi....


Orang Amerika suka sekali berjejaring sosial

San Francisco (ANTARA News) – Pengguna internet di AS menghabiskan hampir separuh waktu online mereka di blog dan jejaring sosial di mana Facebook menjadi tujuan kunjungan terpopuler mereka, demikian survey Nielsen seperti dikutip AFP. “Popularits media sosial terus meningkat, menghubungkan … Continue reading →

Tuntutan yang Diajukan Breivik tak Realistis

“Anders Behring Breivik menginginkan pemerintah mundur dan spesialis dari Jepang memeriksa kesehatan jiwanya,” kata Geir Lippestad, pengacara tersangka pembunuhan dan pemboman itu. Daftar kedua dari kliennya adalah meminta sejumlah benda seperti rokok. Breivik mengaku membunuh delapan orang dengan bom di … Continue reading →

Presiden dan Menteri hadiri pidato kenegaraan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (FOTO ANTARA/Prasetyo Utomo) Berdasarkan pantauan di Jakarta, Selasa, Presiden Yudhoyono dan Wapres Boediono tampak memasuki ruang Paripurna I Gedung MPR/DPR pada sekitar pukul 10.05 WIB. Presiden dan Wapres diantar masuk oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) … Continue reading →

Masa Remaja

Masa Remaja

Fase remaja merupakan masa perkembangan individu yang sangat penting. Harold Alberty (1957) mengemukakan bahwa masa remaja merupakan suatu periode dalam perkembangan yang dijalani seseorang yang terbentang sejak berakhirnya masa kanak-kanak sampai dengan awal masa dewasa. Conger berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa yang amat kritis yang mungkin dapat erupakan the best of time and the worst of time.

Kita menemukan berbagai tafsiran dari para ahli tentang masa remaja :
• Freud menafsirkan masa remaja sebagai suatu masa mencari hidup seksual yang mempunyai bentuk yang definitif.Charlotte Buhler menafsirkan masa remaja sebagai masa kebutuhan isi-mengisi.Spranger memberikan tafsiran masa remaja sebagai masa pertumbuhan dengan perubahan struktur kejiwaan yang fundamental.
• Hofmann menafsirkan masa remaja sebagai suatu masa pembentukan sikap-sikap terhadap segala sesuatu yang dialami individu.
• G. Stanley Hall menafsirkan masa remaja sebagai masa storm and drang (badai dan topan).

Para ahli umumnya sepakat bahwa rentangan masa remaja berlangsung dari usia 11-13 tahun sampai dengan 18-20 th (Abin Syamsuddin, 2003). Pada rentangan periode ini terdapat beberapa indikator perbedaan yang signifikan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Oleh karena itu, para ahli mengklasikasikan masa remaja ini ke dalam dua bagian yaitu: (1) remaja awal (11-13 th s.d. 14-15 th); dan (2) remaja akhir (14-16 th s.d.18-20 th).

Masa remaja ditandai dengan adanya berbagai perubahan, baik secara fisik maupun psikis, yang mungkin saja dapat menimbulkan problema atau masalah tertentu bagi si remaja. pabila tidak disertai dengan upaya pemahaman diri dan pengarahan diri secara tepat, bahkan dapat menjurus pada berbagai tindakan kenakalan remaja dan kriminal.

Permasalahan yang mungkin timbul pada masa remaja diantaranya :
Problema berkaitan dengan perkembangan fisik dan motorik.
Pada masa remaja ditandai dengan adanya pertumbuhan fisik yang cepat. Keadaan fisik pada masa remaja dipandang sebagai suatu hal yang penting, namun ketika keadaan fisik tidak sesuai dengan harapannya (ketidaksesuaian antara body image dengan self picture) dapat menimbulkan rasa tidak puas dan kurang percaya diri. Begitu juga, perkembangan fisik yang tidak proporsional. Kematangan organ reproduksi pada masa remaja membutuhkan upaya pemuasan dan jika tidak terbimbing oleh norma-norma dapat menjurus pada penyimpangan perilaku seksual.

Problema berkaitan dengan perkembangan kognitif dan bahasa.
Pada masa remaja awal ditandai dengan perkembangan kemampuan intelektual yang pesat. Namun ketika, si remaja tidak mendapatkan kesempatan pengembangan kemampuan intelektual, terutama melalui pendidikan di sekolah, maka boleh jadi potensi intelektualnya tidak akan berkembang optimal. Begitu juga masa remaja, terutama remaja awal merupakan masa terbaik untuk mengenal dan mendalami bahasa asing. Namun dikarenakan keterbatasan kesempatan dan sarana dan pra sarana, menyebabkan si remaja kesulitan untuk menguasai bahasa asing. Tidak bisa dipungkiri, dalam era globalisasi sekarang ini, penguasaan bahasa asing merupakan hal yang penting untuk menunjang kesuksesan hidup dan karier seseorang. Namun dengan adanya hambatan dalam pengembangan ketidakmampuan berbahasa asing tentunya akan sedikit-banyak berpengaruh terhadap kesuksesan hidup dan kariernya. Terhambatnya perkembangan kognitif dan bahasa dapat berakibat pula pada aspek emosional, sosial, dan aspek-aspek perilaku dan kepribadian lainnya.

Problema berkaitan dengan perkembangan perilaku sosial, moralitas dan keagamaan.
Masa remaja disebut pula sebagai masa social hunger (kehausan sosial), yang ditandai dengan adanya keinginan untuk bergaul dan diterima di lingkungan kelompok sebayanya (peer group). Penolakan dari peer group dapat menimbulkan frustrasi dan menjadikan dia sebagai isolated dan merasa rendah diri. Namun sebaliknya apabila remaja dapat diterima oleh rekan sebayanya dan bahkan menjadi idola tentunya ia akan merasa bangga dan memiliki kehormatan dalam dirinya. Problema perilaku sosial remaja tidak hanya terjadi dengan kelompok sebayanya, namun juga dapat terjadi dengan orang tua dan dewasa lainnya, termasuk dengan guru di sekolah. Hal ini disebabkan pada masa remaja, khususnya remaja awal akan ditandai adanya keinginan yang ambivalen, di satu sisi adanya keinginan untuk melepaskan ketergantungan dan dapat menentukan pilihannya sendiri, namun di sisi lain dia masih membutuhkan orang tua, terutama secara ekonomis. Sejalan dengan pertumbuhan organ reproduksi, hubungan sosial yang dikembangkan pada masa remaja ditandai pula dengan adanya keinginan untuk menjalin hubungan khusus dengan lain jenis dan jika tidak terbimbing dapat menjurus tindakan penyimpangan perilaku sosial dan perilaku seksual. Pada masa remaja juga ditandai dengan adanya keinginan untuk mencoba-coba dan menguji kemapanan norma yang ada, jika tidak terbimbing, mungkin saja akan berkembang menjadi konflik nilai dalam dirinya maupun dengan lingkungannya.

Problema berkaitan dengan perkembangan kepribadian, dan emosional.
Masa remaja disebut juga masa untuk menemukan identitas diri (self identity). Usaha pencarian identitas pun, banyak dilakukan dengan menunjukkan perilaku coba-coba, perilaku imitasi atau identifikasi. Ketika remaja gagal menemukan identitas dirinya, dia akan mengalami krisis identitas atau identity confusion, sehingga mungkin saja akan terbentuk sistem kepribadian yang bukan menggambarkan keadaan diri yang sebenarnya. Reaksi-reaksi dan ekspresi emosional yang masih labil dan belum terkendali pada masa remaja dapat berdampak pada kehidupan pribadi maupun sosialnya. Dia menjadi sering merasa tertekan dan bermuram durja atau justru dia menjadi orang yang berperilaku agresif. Pertengkaran dan perkelahian seringkali terjadi akibat dari ketidakstabilan emosinya.

Selain yang telah dipaparkan di atas, tentunya masih banyak problema keremajaan lainnya. Timbulnya problema remaja dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Agar remaja dapat terhindar dari berbagai kesulitan dan problema kiranya diperlukan kearifan dari semua pihak.