Jumat, 30 Desember 2011

perkembangan remaja di era globalisasi

PERKEMBANGAN REMAJA DI ERA GLOBALISASI
Perkembangan remaja di era globalisasi sudah menjadi salah satu masalah di Indonesia. Masuknya budaya barat pada negara tercinta ini, adalah salah satu faktor perkembangan remaja. Perkembangan remaja di Indonesia saat ini membawa dampak yang bisa mempengaruhi generasi muda yang nantinya akan memimpin negara kita. Bayangkan saja jika suatu saat negara kita dipimpin oleh generasi yang suka mabuk-mabukan, mengkonsumsi obat-obat terlarang atau beberapa tindakan tercela bahkan tindakan kriminal lainnya. Melihat wajah dan akhlaq pemimpin kita yang saat ini saja sudah membawa nama negara Indonesia sebagai negara terkorup nomer tiga se Asia Tenggara. Bagaimana dengan masa depan yang nantinya akan dipimpin oleh generasi muda yang telah dituturkan di atas tadi?. Begitu miris jika kita berbicara tentang perkembangan remaja saat ini. Hal tercela bisa menjadi hal yang sangat “GAUL” atau “UP TO DATE” saat ini. Seperti sex bebas. Banyak yang bilang “NO SEX, NO TREND”. Dalam arti jika kita tidak mengenal atau bahkan “Menyentuh” yang namanya sex, kita akan dibilang yang nggak gaul lah, katrok lah, atau apalah sejenisnya. Tapi jika kita telah melakukan hal itu, kita bisa jadi orang yang disegani di depan teman-teman kita. Padahal jika kita berfikir lebih jauh, akan terjadi banyak hal yang tidak kita inginkan. Aborsi misalnya. Bukan hal yang jarang kan, jika seorang remaja atau orang jawa biasa bilang anak bawang, melakukan hal berdosa itu.
Perkembangan remaja saat ini bisa dibilang berjalan di atas perih isak para pahlawan kusuma bangsa yang telah mendahului kita. Bagaimana tidak, harapan mereka mempunyai generasi bangsa yang bisa melanjutkan perjuangan mereka, berputar 180 derajat menjadi generasi yang seperti kita lihat saat ini. Pada siapa kita mengadu? Kita pun tak tahu. Pada siapa kita menyalahkan? Tak ada yang mau untuk disalahkan. Hal seperti ini memang butuh perubahan agar tidak menjadi yang lebih buruk dari yang kita lihat saat ini. Pemerintah tidak salah jika memberi seminar-seminar tentang “SAY NO TO DRUGS” atau “SAY NO TO FREE SEX” atau apalah yang lainnya. Pemerintah juga tidak salah jika harus mempertajam pengawasan pada gedung-gedung belakang sekolah yang biasanya digunakan untuk tempat mengkonsumsi obat-obat terlarang. Tapi apa tidak sebaiknya kita perbaiki dulu diri sendiri. Percuma pemerintah mengadakan seminar-seminar “SAY NO TO DRUGS” atau “SAY NO TO FREE SEX” jika ternyata narasumber seminar itu adalah orang yang selalu bertengger di club malam dan lupa pulang ke rumah, hanya karena terlena oleh gemerlapnya malam. Percuma jika pemerintah mempertajam pengawasan pada setiap gedung sekolah jika ternyata aparatnya adalah bandar narkotika.
Sebagai generasi muda bangsa kita, hal yang baik jika kita memulai sesuatu yang baik dari diri kita sendiri. Selain memperbaiki diri sendiri, kita juga bisa membawa beberapa teman atau bahkan saudara kita untuk memperbaiki diri mereka juga. Atau agar kita tidak salah pergaulan, kita harus pintar-pintar memilih tempat nongkrong. Tidak esis rasanya jika kita ingin menjadi orang baik tapi tempat nongkrong kita adalah club malam. Tempat nongkrong yang baik bisa kita dapat di sekolah. Mengikuti kegiatan ekstrakulikuler ataupun mengikuti organisasi siswa. Mengikuti berbagai macam kursus di luar sekolah. Seperti karate, taekwondo, basket, atau bahkan kursus pelajaran. Seperti primagama misalnya. Dengan begitu, waktu kita yang kosong di luar waktu sekolah bisa terisi dengan manfaat. Atau jika kita ingin beristirahat di akhir pekan, kita bisa menghabiskannya bersama orang tua. Selain bisa berbagi, kita juga bisa tetap menjaga keharmonisan hubungan kita dengan keluarga kita. Tiada hal yang lebih baik kita lakukan selain memperbaiki dari diri kita sendiri.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

Posting Komentar