Kamis, 10 November 2011

Pelajar Rentan Kenakalan Rema


ilustrasi
KOBA – Dalam rangka menekan angka kenakalan remaja, Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Bangka Tengah (Bateng) berkomitmen untuk mengurangi kenakalan remaja yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang di sekitarnya.
Untuk itu, BNK Bateng pun secara rutin dan berkesinambungan melakukan razia ke sekolah-sekolah tingkat SLTP dan SLTA di seluruh Kabupaten Bateng.
Menurut Pelaksana Harian (Plh) BNK Bateng H. Kartawinata Saib, SE kepada wartawan mengatakan bahwa kenakalan remaja saat ini seakan-akan sudah mendarah daging di tubuh para remaja. Pasalnya, kenakalan remaja, seperti merokok, minum-minuman keras, menonton vidio porno sampai dengan penyalahgunakan narkoba menjadi trend pada kalangan remaja saat ini sebagai alat menunjukkan jati diri mereka.
“Sejauh ini kami dari pihak BNK telah berupaya meminimalisir kenakalan remaja tersebut. Upaya yang telah kita lakukan, yakni secara rutin dan berkesinambungan melakukan razia ke sekolah-sekolah bekerja sama dengan pihak Polres Bateng, Satpol PP dan Dinas Pendidikan,” ujarnya, Senin (3/10).
Lebih lanjut dikatakannya, kenakalan remaja di lingkungan siswa sekolah sampai saat ini masih marak terjadi. Hal ini diketahuinya dari hasil razia pada tahun 2011 di bulan Juni 2011 kemarin terdapat 33 siswa SMP dan SMA di Kecamatan Lubuk Besar, serta Sungai Selan yang kedapatan membawa sarana yang dapat menimbulkan kenakalan remaja seperti HP, korek api, rokok, kepala gesper atau ikat pinggang yang tidak sesuai standart sekolah serta kosmetik.
“Dari 33 siswa itu sebanyak 17 siswa merupakan siswa-siswi SMPN 2 Lubuk Besar, 4 siswa-siswi SMPN 1 Lubuk Besar, 1 siswa SMPN Sungai Selan, 2 siswa-siswi SMAN 1 Sungai Selan dan 9 orang lagi merupakan siswa siswi SMAN 2 Sungai Selan. Mereka yang kedapatan membawa sarana pemicu kenakalan remaja beserta barang bukti setelah dilakukan pendataan, selanjutnya kita serahkan kepada pihak sekolah selaku penanggungjawab dalam membina para siswa tersebut guna diberikan sanksi sesuai aturan sekolah masing-masing,” ungkapnya.
Kartawinata pun menungkapkan dalam waktu dekat pihaknya juga akan melakukan razia di SMP dan SMA yang berada di wilayah Kecamatan Koba, Namang, Simpang Katis dan Pangkalan Baru. Keempat wilayah itu, diakuinya memang belum dilakukan razia karena sesuai jadwal, razia akan dilakukan pada bulan Oktober dan November 2011.
“Untuk menekan angka kenakalan remaja, pihak BNK sebenarnya memiliki 2 program, yakni sosialisasi dan razia ke sekolah, program sosialisasi ke remaja umum yang kita lakukan pada bulan Juni lalu di gedung Serba Guna di masing-maing kecamatan dengan berkoordinasi bersama pihak Polres Bateng, Bakesbangpollinmas, Kemenag Bateng dan pihak kecamatan selaku narasumber. Sementara itu, untuk razia di sekolah kita berkoordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan, Polres Bateng dan Satpol PP,” terangnya.
Kartawinata mengaku dalam razia di sekolah sejauh ini pihaknya tidak menemukan siswa-siswi yang kedapatan membawa narkoba. Namun, hanya sebatas rokok dan HP yang berisikan video porno saja yang sifatnya masih bisa dibina oleh pihak sekolah.
“Ya kalau pada saat razia ditemukan ada siswa membawa narkoba ataupun senjata tajam, maka sesuai namanya razia siswa tersebut akan diproses sesuai hukum yang berlaku oleh pihak kepolisisan karena dianggap melanggar,” imbuhnya.
Dihubungi terpisah, Ketua BNK Bateng Ir.H. Patrianusa Sjahrun menghimbau kepada remaja di kabupaten itu untuk tidak menyalahgunakan narkoba mengingat dampak negatif bakal timbul setelah mengkonsumsinya sangat banyak sekali dan hal itu juga dapat merugikan diri sendiri serta orang lain di sekitar kita. BNK pun mengajak para remaja untuk bersama-sama memerangi narkoba karena remajalah yang sangat identik dengan narkoba mengingat
usia remaja merupakan usia penunjukan jati diri, sehingga sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan.
“Mari tanamkanlah motto no narkoba, yes prestasi,” ajaknya saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (4/10).
Wabup juga menginginkan kepada seluruh lapisan masyarakat terutama para orang tua untuk lebih giat lagi mengontrol perilaku anaknya. Jika terdapat perubahan atau terdapat kejanggalan pada perilaku anak, seperti telah berani mencuri uang atau meminta uang dengan nominal cukup besar tanpa alasan jelas serta berani menentang perkataan orang tua, maka segeralah melakukan pendekatan seraya bertanya lalu memberikan anak nasehat tentang ilmu agama.
“Untuk memberantas narkoba di lingkungan, peran orang tualah yang sangat besar. Disini para orang tua harus mengetahui dampak negatif dari penyalahgunaan narkoba. Cara yang tepat salah satunya pada saat bersantai bersama keluarga kita dengan sekali-kali menjelaskan kepada anak bahwa narkoba berbahaya pada kesehatan tubuh serta merusak masa depan. Jadi, dengan begitu anak kita akan berfikir dua kali untuk coba-coba konsumsi narkoba,” tuturnya yang juga menjabat sebagai Wabup Bateng ini. (ran/6)

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

Posting Komentar